Laman

Kamis, 02 Juni 2011

Liburan Hati


Adakalanya hari libur, justru menjadi hari yang sibuk. Begitu besok libur, kepala sudah dipenuh rencana, saya ingin pergi kesana, saya ingin pergi kesini. Menyatukan keinginan akhirnya malah menciptakan kegaduhan. Tidak sesederhana itu untuk menyusun rencana. Makin jauh perjalanan makin rumit, karena perlengkapan yang diperlukan makin banyak. Kalau libur diisi dengan bepergian dan rekreasi, malah menjadi lelah. Apalagi jika banyak orang yang berfikiran sama. Di jalanan orang berebut jalur. Di rumah makan orang berebut kursi. Di tempat rekreasi orang berut giliran. Rebutan itu membuat liburan hanya menghasilkan kepenatan.
Ada yang sering dilupakan dari libur, yaitu aneka efek kebalikannya. Waktu libur menjadi  sibuk, rilek menjadi tegang, sepi menjadi gaduh, dan  santai menjadi lelah. Lalu lebih sibuk manakah kita, saat hari kerja, atau libur? Pertanyaan inilah yang mengubah persepsi saya atas definisi libur. Definisi libur sejatinya lebih bermuara dalam hati, bukan pada hari libur. Pada dasarnya orang bisa menciptakan hari libur kapan saja, tak peduli hari sedang libur atau tidak. Orang juga bisa menyibukan diri walau sedang libur. Kerja lelah, libur juga lelah, lalu apa bedanya?


salam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar