Laman

Selasa, 21 Juni 2011

Tertawa.............(Untuk BU..MANIS)

Bravo rekan-rekan  Bu...Manis

Ya, tertawa merupakan hal yang sangat natural pada manusia. Tertawa adalah bagian dari proses untuk tumbuh dan sehat. Sayangnya banyak manusia yang sulit tertawa saat ini. Kita boleh tidak kaya raya, kita boleh tidak punya kekuasaan, tapi jangan sampai kita kehilangan kegembiraan dan tawa. Siapapun kita, dan apapun pekerjaan kita, penuhilah hidup dengan tawa dan gembira.
Tapi ingat, tertawalah secara sehat dan sopan. Kita harus tetap menjalani kehidupan dan pekerjaan kita dengan serius, sungguh-sungguh dan meraih kesuksesan, tapi kita juga harus tetap tertawa dan bahagia. Sukseslah, tapi jangan minus tertawa!


salam





Minggu, 19 Juni 2011

Optimis


Bagaimana cara untuk menjadi orang yang optimis?
1. Melihat segala sesuatu dengan kacamata positif. Sekecil apapun yang diperoleh selalu   
bersyukur.
2. Bekerja dengan semangat, karena kita selalu melihat dengan sudut pandang positif atas hidup ini.
3. Mengelola hal-hal negatif dalam hidup, dan selesaikan secepatnya
4. Bergaul dengan orang-orang yang optimis, maka perlahan kita akan terbawa memiliki sikap
  tersebut.

Dalam keadaan sulit dan tidak menentu, mari kita jaga sikap  optimis, karena optimis akan memberi kesehatan yang lebih baik, usia lebih panjang, dan kemungkinan sukses yang  lebih besar. Orang pesimis melihat masalah dibalik kesempatan, sedangkan orang optimis melihat kesempatan dibalik semua masalah.

salam



Selasa, 14 Juni 2011

Pulau Temajoh



Sunrice at Temajoh 



Pulau Temajoh boleh dijadikan untuk wisata bahari, keindahan pantai dan lautnya sangatlah memikat dan layak untuk dikunjungi. cukup dengan  menggunakan jasa penyeberangan dalam waktu 30 menit kita sudah berada di pulau nan elok ini.........Ini lah beberapa gambar-gambar yang sempat saya ambil.





Kelong






Dream Island







































Sabtu, 11 Juni 2011

Kemana Tujuan Hidupku


Hidup harus punya tujuan. Kita harus tahu hidup kita akan dibawa kemana. Ke mana tujuan kita dalam hidup ini. Jangan menjalani hidup dengan berpedoman 'seperti air yang mengalir'. Karena hal itu akan membuat hidup kita tidak punya arah dan tujuan yang jelas. Ibarat orang yang sedang berjalan, dia akan tetap bejalan, meski tidak tidak ke mana tujuannya. Begitu juga kehidupan ini, akan terus berjalan. Alangkah sayangnya jika kita tidak punya tujuan hidup.

Orang yang mengerti/mengetahui tujuan hidupnya akan selalu berusaha mengaitkan apa yang dilakukannya sekarang dengan tujuan akhirnya, sehingga dia akan melakukan yang terbaik. Masa depan bukanlah sesuatu yang misterius. Masa depan adalah sesuau yang kita bentuk/ciptakan dari sekarang.

Rutinitas sering membuat kita terjebak, kehilangan perspektif, dan melupakan tujuan hidupnya. Untuk itu diperlukan jeda/istirahat sejenak dari rutinitas untuk merenungi tujuan hidup. Kita harus tahu apa ujung dari semua kesibukan/rutinitas kita saat ini.

Memang benar, pada akhirnya hidup kita akan kembali kepadaNYA. Tapi itu adalah tujuan jangka panjang. Sebelum sampai pada jangka panjang, ada jangka pendek dan menegah. Inilah yang harus ditemukan tujuannya.

Contoh: Ada orang yang sudah bekerja selama belasan tahun, tapi tidak juga punya tabungan. Ini akibat tidak tahu arah akan kemana. Orang seperti ini bisa jadi membiarkan lingkungan mendiktenya. Waktu dan kesempatan yang ada disia-siakan. Dan tiba-tiba dia sudah ada diposisinya yang sekarang. Perjalanan hidup dilakukan tanpa kesadaran.

Mulailah dari tujuan akhir. Ketika kita membuat planing, sebenarnya secara mental kita sudah sampai pada tujuan dari planing tersebut. Itu adalah mimpi dan cita-cita. Kalau mental kita sudah sampai, maka kita tinggal meniti perjalanan fisiknya.

Hidup ini hanya satu kali. Maka hidup membutuhkan sebuah perencanaan. Tanpa perencanaan kita tidak akan 'pergi' kemana-mana. Memang benar, skenario utama adalah dari Tuhan Yang Maha Menentukan. Tapi bukankah Tuhan menugaskan kita menjadi khalifah di bumi ini, dan menjadi sutradara bagi diri kita sendiri. Untuk itu kita harus merencanakan dan mengusahakan tujuan hidup kita.





Kamis, 09 Juni 2011

Hati Yang Tak Terbatas



Kita harus memiliki hati yang tak terbatas. Dengan hati yang tak terbatas, maka kita akan menghadapi kehidupan ini dengan hati yang positif, dan tidak terperangkap dalam kesempitan. Kalau hati kita sempit, maka kita akan sering merasa suntuk, sumpek, emosi, dan bertindak destruktif. Waktu kita terbatas, tenaga kita terbatas, uang/gaji kita terbatas, namun hati kita jangan terbatas.

Untuk memiliki hati yang tak terbatas, maka kita harus menghubungkan diri dengan Yang Maha Tak Terbatas, Tuhan. Hal itu bisa kita lakukan dengan ibadah dan doa. Kita menghubungkan diri dengan Tuhan Yang Tak Terbatas, sehingga Tuhan akan memenuhi hati kita dengan kasih sayang Nya yang tak terbatas.

Yang dituntut dari kita sebagai manusia adalah kebaikan disegala aspek kehidupan. Tapi kita berhadapan dengan keterbatasan, sehingga seringkali kita mengalahkan kebaikan.

Kita perlu memperluas hati agar tak terbatas. Personifikasi dari ketidakterbatasan adalah kasih sayang ibu. Tenaga ibu terbatas. Tapi untuk anaknya, kasih sayang ibu tidak terbatas.

Perumpaan dari hati yang tak terbatas adalah:
- Kita memiliki uang satu juta rupiah, dipinjam teman seratus ribu, maka kita akan merasa kecewa dan kehilangan. Tapi ika kita memiliki uang satu milyar, maka kehilangan uang seratus ribu tidak ada terasa.

- Lautan/samudra kita tuangkan dengan seember racun, tidak akan terkontaminasi, tersapu ombak. Tapi jika air di kolam kecil dituangkan seember racun, maka akan langsugn terkontaminasi.

Untuk itu, dengan memiliki hati yang tak terbatas, kita akan menjadi manusia yang berjiwa besar, berfikir positif, dan berbuat kebaikan.


salam 



Kamis, 02 Juni 2011

Liburan Hati


Adakalanya hari libur, justru menjadi hari yang sibuk. Begitu besok libur, kepala sudah dipenuh rencana, saya ingin pergi kesana, saya ingin pergi kesini. Menyatukan keinginan akhirnya malah menciptakan kegaduhan. Tidak sesederhana itu untuk menyusun rencana. Makin jauh perjalanan makin rumit, karena perlengkapan yang diperlukan makin banyak. Kalau libur diisi dengan bepergian dan rekreasi, malah menjadi lelah. Apalagi jika banyak orang yang berfikiran sama. Di jalanan orang berebut jalur. Di rumah makan orang berebut kursi. Di tempat rekreasi orang berut giliran. Rebutan itu membuat liburan hanya menghasilkan kepenatan.
Ada yang sering dilupakan dari libur, yaitu aneka efek kebalikannya. Waktu libur menjadi  sibuk, rilek menjadi tegang, sepi menjadi gaduh, dan  santai menjadi lelah. Lalu lebih sibuk manakah kita, saat hari kerja, atau libur? Pertanyaan inilah yang mengubah persepsi saya atas definisi libur. Definisi libur sejatinya lebih bermuara dalam hati, bukan pada hari libur. Pada dasarnya orang bisa menciptakan hari libur kapan saja, tak peduli hari sedang libur atau tidak. Orang juga bisa menyibukan diri walau sedang libur. Kerja lelah, libur juga lelah, lalu apa bedanya?


salam



Rabu, 01 Juni 2011

Ketidakpastian




Sangat Menarik sekali kadang rejeki terbaik manusia  bisa muncul dibalik ketidakpastian. Semua yang berbakat berpeluang. Begitu sempit peluang itu, sampai-sampai kita tak percaya peluang diri sendiri. Ketika mendapat peluang, seseorang merasa terbang di keajaiban. Kalau tidak ada ketidakpastian, maka semua lomba akan rendah nilainya.
Begitu juga dengan hujan salah musim. Hujan salah musim bisa membuat pesawat gagal terbang. Atau bisa juga sebaliknya, di tengah mendung ternyata terang, sehingga pesawat bisa terbang.  Karena hujan yang tanpa rencana, pertemuan bisa mengalami kemunduran. Tapi itulah yang membuat pihak-pihak yang akan bertemu memiliki jeda. Yang semula hendak menolak jadi menerima, yang marah jadi memahami.





Memang selalu ada yang menegangkan dari ketidakpastian. Karena dia menyimpan kemungkinan yang tak terbayangkan, yang mencengangkan. Banyak orang membayangkan menjadi sesuatu, dan akhirnya menjadi seperti yang ia bayangkan. Tapi banyak juga orang yang tidak membayangkan menjadi sesuatu, tapi menjadi sesuatu. Hidup terlalu kaya untuk dibatasi dalam bayangan seseorang.
Dibalik ketidakpastian, alam sedang menumbuhkan kemugkinan-kemungkinan baru. Ketidakpasian itu bisa menjadi akhir bagi si lapuk, tapi menjadi awal bagi si semi. Dahan yang rapuh memang seharusnya meranggas dan mati. Tunas baru akan bersemi. Bisa dibayangkan jika diktator tidak dilapukkan oleh alam, maka kekuasaanya pasti akan berkepanjangan. Jadi mari bergembira dihadapan ketidakpastian.

salam Jepret.........