Laman

Jumat, 24 Agustus 2012

PONTIANAK CITY

View Kota Pontianak 
Syarif Abdurrahman, Dia lah yang kemudian menjadi pendiri Kesultanan Pontianak, adalah putra Al Habib Husin, seorang penyebar ajaran Islam yang berasal Arab. Tiga bulan setelah ayahnya wafat pada tahun 1184 Hijriah di Kerajaan Mempawah, Syarif Abdurrahman bersama dengan saudara-saudaranya bermufakat untuk mencari tempat kediaman baru. Mereka berangkat dengan 14 perahu Kakap menyusuri Sungai Peniti. Waktu dhohor mereka sampai di sebuah tanjung, Syarif Abdurrahman bersama pengikutnya menetap di sana. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi Segedong. Namun Syarif Abdurrahman mendapat firasat bahwa tempat itu tidak baik untuk tempat tinggal dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mudik ke hulu sungai. Tempat Syarif Abdurrahman dan rombongan sembahyang dhohor itu kini dikenal sebagai Tanjung Dhohor. Ketika menyusuri Sungai Kapuas, mereka menemukan sebuah pulau, yang kini dikenal dengan nama Batu Layang, dimana sekarang di tempat itulah Syarif Abdurrahman beserta keturunannya dimakamkan. Di pulau itu mereka mulai mendapat gangguan hantu Pontianak. Syarif Abdurrahman lalu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya agar memerangi hantu-hantu itu. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas. Menjelang subuh 14 Rajab 1184 Hijriah atau 23 Oktober 1771, mereka sampai pada persimpangan Sungai Kapuas dan Landak Setelah delapan hari menebas pohon di daratan itu, maka Syarif Abdurrahman lalu membangun sebuah rumah dan balai, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Pontianak.

Jumat, 10 Agustus 2012

Mutiara Singkat


Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik, kita harus tahu siapa kita dan apa yang kita perjuangkan, ke mana jalan membawa kita pergi dipenghujung kehidupan dan tanyakan adakah yang bisa menghalangi Anda sampai di sana, yaitu alam kubur dan alam akhirat. Masa-masa terbaik didalam kehidupan, ketika kita mengingat waktu ketika diri berhasil menjalankan ibadah, amal shaleh, menuai hasil - bangkitnya kesadaran diri, dan semua berasal dari renungan-renungan akan hikmah kehidupan ini.Hikmah kehidupan adalah : "Tidaklah Kuciptakan Jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" (QS Adz Dzariat : 56)Siapakah diri kita, tidak lain diri kita ini adalah mahluk lemah yang tidak berdaya, dari ketergantungan karunia kehidupan yang Allah sediakan dengan lengkap dimuka bumi. Bila hati ini tidak menggantungkan diri kepada perintah Allah SWT, dan petunjuk Agama-Nya yang lengkap dan sempurna, berarti kita telah meniti jalan yang salah. Kesalahan ini akan melahirkan kesalahan-kesalahan berikutnya. Sedikit orang yang bisa mengambil mutiara hikmah kehidupan karena tidak memperhatikan siapa penciptanya dan apa yang diinginkan sang Pencipta dalam kehidupan yang Dia berikan