Laman

Selasa, 31 Mei 2011

Aktivitas Tepian Kapuas

Kampoeng Sampit

Gertak merupakan sarana utama  menyusuri perkampungan ini

Tepatnya berada di perkampungan Kampong Sampit yang terletak di tepian Sungai kapuas, Kecamatan Pontianak Timur, Kalimantan Barat.  Berbagai aktivitas penduduk masyarakat di tepian sungai Kapuas. Jika berbicara Kampong Sampit  menarik dan unik karena keberadaannya. 


Kegiatan Seperti Ini Sering Kita jumpai Di Sini

Aktivitas menangkap ikan penduduk setempat

Kampong ini juga tidak kalah menarik sebagai tempat tujuan wisata. Kita dapat menyusuri gertak-gertak (jembatan panjang yang terbuat dari kayu belian), kehidupan sosial masyarakatnya yang ramah dan bersahabat yang membuat kita betah untuk berlama-lama menghabiskan waktu menikmati indahnya Sungai kapuas di sore harinya.


Nuansa Senja Di Kampong Sampit
    

aktivitas sore hari 




Ramahnya Masyarakat di perkampungan ini






salam jepret



Provokasi Diri

Berbuat Baiklah


Jika kita berbuat baik kepada seseorang, belum tentu kita akan mendapat balasan yang baik dari orang tersebut. Hal itu tidak perlu dirisaukan, karena balasan yang terpenting bukan dari orang tersebut. Akan datang balasan kebaikan lain kepada kita. Kalau kita menghentikan kebaikan kepada orang itu, maka kita bertindak bodoh. Konsistensilah dalam berbuat baik.




salam jepret......................





Senin, 30 Mei 2011

Kekuatan IBA



Saya curiga kalau apa saja yang saya peroleh hari ini lebih dari energi iba bukan energi usaha. Artinya ketika saya mendapat sesuatu itu bukan karena usaha saya, melainkan karena ada yang memberikannya pada saya. Saya bisa menulis kolom karena saya diberi kesempatan, bukan karena kehebatan saya. Kalau membaca ulang tulisan lama saya, saya merasa malu dan bersalah. Tapi yang luar biasa, ada pihak yang mau memuatnya. Jadi energi ‘diberi’  itu lebih dominan dari usaha.
Usaha ternyata hanya perlu secukupnya karena ia tidak pernah cukup. Sekuat-kuatnya cangkul tidak akan kuat menuntaskan semua ladang. Sejauh-jauh orang bepergian, masih jauh jumlah tujuan. Kalau saya bisa pergi jauh, itu bukan karena kemampuan saya, tapi karena jarak yang mendekat pada saya.
Saya tak pernah membayangkan pergi haji karena 3 hal, pertama: karena kelakuan saya, kedua: jauh, ketiga: mahal. Tapi hambatan-hambatan itu dikecilkan oleh alam untuk saya. Soal kelakuan saya, selalu tersedia orang-orang yang sabar dan mau memaafkan. Soal jarak yang jauh didekatkan  oleh pengetahuan yang membawa percepatan. Soal biaya yang mahal menjadi murah karena ada yang meringankan.
Saya bisa berusaha, tapi sekuat apapun akan cekak saja.  Fakta ini menunjukkan bahwa usaha saya hanya kelengkapan administrasi belaka. Tapi disinilah letak mahalnya. Usaha remeh tampaknya, tapi ia harus. Usaha sederhana tapi ia mutlak. Sebuah Surat Izin Mengemudi (SIM) hanya kertas dan stempel (adminsitratif) , tapi ia harus dimiliki jika anda ingin bebas berkendara. Mari menempati usaha, walau kekuatan kita hanya sekedar lambaian tangan. Bukankah karena lambaian tangan sebuah bus besar mau berhenti untuk kita?


salam jepret......

Camera DLSR Dalam Pikiran

Waktu kecil, saya punya banyak permintaan yang tidak nyambung dengan keadaan saya. Ketika anak-anak lain gembira dengan memiliki sepedanya, saya malah bermimpi memiliki komputer. Membayangkan menjadi drafter design adalah sesuatu yang memabukkan luar biasa. Tapi susah sekali untuk menyalurkan hasrat ini. Jangankan untuk membeli, untuk meminjam aja pada saat itu sulitnya luar biasa, karena komputer berada jauh diluar jangkauan.

Hobi saya berkembang ke musik. Bisa bermain gitar dan memiliki gitar adalah mimpi besar saya selanjutnya. Tapi satu-satunya alat musik yang saya punya adalah mulut saya. Dengan mulut, saya bisa meniru bunyi alat musik apa saja. Sedangkan gitar hanya milik segelintir anak-anak kota.
Menyadari ini, saya merasa menjadi anak dengan salah hobi. Kesalahan ini saya perbesar sendiri. Gitar saja tidak terjangkau, malah bermimpi punya camera DLSR. Camera DLSR hanya bisa saya impikan karena tidak layak untuk saya miliki. Pada awalnya perasaaan itu hanya sebatas persoalan ekonomi, tapi lalu berkembang menjadi persoalan psikologi. Camera DLSR adalah barang mahal, cocoknya ada di rumah yang mahal, dan dimiliki oleh anak-anak orang mahal.
Celakanya, merasa bukan sebagai orang mahal itu terus menetap. Tepatnya ketika saya harus benar-benar memiliki Camera DLSR. Saya nyaris tidak percaya.  Jika cuma membeli Camera DLSR secara barang, saya mampu secara ekonomi. Tapi bahwa secara perasaan, rasa tidak layak itu mengendap permanen. Sungguh serupa insting gajah yang patuh dengan seutas tali. Tali lemah, tapi kuat secara kejiwaan. Gerakan gajah hanya akan sebatas lingkaran tali. Ini karena pikiran dalam gajah itu.
Saya lama terkondisi dengan pikiran seperti ini. Ketika ini saya sadari, akhirnya saya bertekad membeli  camera DLSR. Apakah camera DLSR itu benar-benar mahal? Tidak! karena ini bukan grand DLSR dengan tuts gading gajah, ini adalah camera  DLSR tuk pemula. Tidak peduli siang dan malam, saya boleh memakainya dan mencobanya. Soal ukuran pantas dan tidak pantas memiliki Camera DLSR, ternyata bisa saya tetapkan sendiri. Camera DLSR yang selama ini tertahan dipikiran,  sekarang benar-benar saya hadirkan sebagai kenyataan..... amin.....


salam jepret.....


.

Orang Yang Lupa Bergembira





Doa yang paling sering saya panjatkan adalah agar Tuhan tidak mencabut kegembiraan dalam hati saya. Karena betapa mudah saya untuk sedih, mengomel, dan uring-uringan terhadap keadaan. Keadaan itu bisa bernama apa saja, baik dalam kondisi nyaman apalgi dalam zona susah. Apakah zona susah itu? Ini juga pertanyaan jebakan, apalagi jika susah hanya disempitkan sebagai kemiskinan dan kebendaan.
Di masa kecil, ketika miskin benda itu benar-benar mencekik leher kami dan tetangga, mudah bagi kami untuk gembira bersama. Cukup dengan bulan purnama, kami langsung berkumpul, bernyanyi dan menari di tanah lapang. Malam boleh gelap, tapi dengan bulan, malam jadi sangat berarti.

Kota kami kini terlalu terang. Kedatangan bulan sering jadi tidak penting lagi. Terang benderang setiap kali, kita malah marah ketika listrik cuma sebentar saja mati. Jelas kegembiraan itu tetap ditepatnya, walau hidup kita berubah.
Apapun perubahan yang terjadi jika tidak mengajak kegembiraan turut serta adalah soal yang tidak saya ingini. Saya tidak ingin menjadi pribadi yang uring justru ketika diberi kemudahan  membeli rumah atau mobil misalnya. Karena mobil itu bisa menjadi biang waswas tanpa henti. Tergores sekuku saja akan menancap dalam hati. Begitu juga dengan semua jenis pertumbuhan yang melupakan kegembiraan, akan terus saya wapadai.
Ibaratnya pertama kali merenovasi rumah, yang berlangsung tidak cuma gairah merenovasi, tapi juga perselisihan pendapat, omelan kepada tukang, dan curiga kesana kemari. Saya kaget sendiri pada ironi itu. Rumah ini yang terbangun mestinya membuat gembira, tapi malah menimbulkan kekacuan. Sumber kekacuan segera saya telusuri. Ternyata sumbernya adalah karena sumber-sumber kegembiraan habis saya korupsi. Saya ingin sumber seluruh kegembiraan tertuju pada saya. Tapi karena konsentrasi saya hanya ke arah saya sendiri, saya jadi tidak peduli. Begitu juga ketika sedikit saja tukang terlambat saya mengomel. Saya lupa memberi ruang kepada tukang untuk gembira dengan pekerjaannya. Padahal sedikit malas apalah salahnya, sedikit keliru apalah bahayanya. Toh dalam kerja saya juga suka mencuri-curi kemalasan secukupnya.
Azas gembira itu bukan salah atau benar, melainkan apakah rumah itu telah menjadi ajang memberi manfaat bersama. Jadi dalam penyebab gembira itu terjadi kegembiraan yang sesunguhnya. Jadi jelas tidak perlu menunggu lama untuk gembira, karena sumbernya bukan pada keadaan tapi kemauan. Ini berlaku juga bagi yang sedang berpengharapan. Memang disebut harapan karen belum jadi kenyataan, tapi dalam harapan kita sudah diizinkan untuk gembira. Buktinya begitu banyak orang lupa gembira ketika harapannya jadi kenyataan. Karenanya gembira itu bukan soal kapan, tapi soal apakah kita akan membuat keputusan.







Rahasia Sesama Perempuan




Dalam banyak cerita tentang penciptaan manusia, diantaranya adalah laki-laki diciptakan  lebih dulu daripada perempuan. Ada juga cerita lain. Dikisahkan, bahwa Tuhan berkata kepada perempuan, “Hai perempuan, aku akan ciptakan laki-laki untuk menjadi temanmu. Tapi ada satu rahasia yang tidak boleh kamu ungkapkan kepada mereka, yakni laki-laki punya kebiasaan kurang baik,  ingin menang sendiri”. Maka terciptalah laki-laki.  Dan benar, perempuan melihat laki-laki banyak membuat klaim, antara lain bahwa dialah pertama diciptakan Tuhan, bukan perempuan. Perempuan harus tunduk kepala laki-laki, dan laki-laki adalah pemimpin. Karena ingat dengan pesan Tuhan, maka perempuan menerima hal itu dan tidak membantah. “Biarlah ini menjadi rahasia kita. Yang penting kamu akan melihat bahwa bersama laki-laki kamu akan berbahagia, beranak-pinak dan memenuhi seluruh bumi”, demikian pesan Tuhan yang diingat.


Cerita ini ingin mengatakan bahwa, antara kita dengan sesama, baik antara laki-laki dan perempuan, maupun dengan sesama manusia, mestinya tidak banyak yang perlu diperdebatkan. Lebih baik kita mengingat hakikat kebersamaan. Siapa yang lebih dulu siapa yang belakangan, bukan soal penting. Kalau kita bisa memilih mana yang esensial mana yang tidak, maka kita akan terhindar dari pertengkaran dan perselisihan yang tidak produktif. Kita  akan tersenyum dan melihat bahwa kerjasama itu penting, kebersamaan itu penting, dan teamwork yang baik itu penting. Bersama kita bisa bahagia, berhasil dan sukses.



salam........jepret

Minggu, 29 Mei 2011

Refleksi Diri

Saya dan Bakat Saya



Awalnya saya menyangka bakat saya banyak sekali. Tapi ternyata bakat saya sedikit sekali. Kapan saya merasa punya banyak bakat, dan  kapan saya merasa punya sedikit bakat adalah tahapan yang menarik untuk dielaborasi. Pertama, etape merasa punya banyak bakat. Etape ini muncul ketika minat saya kepada segala sesuatu  luas sekali. Ingin jadi tentara, musisi, penyanyi, penulis dan sebagainya. Di etape ini saya bukan cuma merasa ingin, tapi juga merasa bisa. Kedua, etape merasa punya sedikit bakat. Pada etape ini, tidak ada yang menarik diluar bidang yang saya minati. Seluruh bayangan, impian dan cita-cita hanya tertuju pada satu arah saja. Dulu  cita-cita saya pernah tertuju pada pilot. Tapi alam membimbing saya dengan caranya sendiri, dengan bentuk badan saya yang tidak memungkinkan. Saya gelisah. Sampai-sampai kesibukan saya hanya mengurus soal badan,  dan akhirnya mengubur gairah saya menjadi pilot.
Cita-cita saya bergeser secara alamiah lewat jalan yang tidak diduga. Malah bekas minat itu tidak pernah ada sedikitpun. Semua pekerjaan yang bersyarat pada bentuk badan langsung terhapus. Ternyata bakat bukan menyangkut pada yang kita minati. Penuh minat tidak selalu ekuivalen dengan penuh bakat. Setelah pilot, saya ingin jadi musisi. Untuk belajar gitar, saya rela belajar dengan syarat apapaun termasuk menenteng gitar guru kemanapun.
Tak ada yang keliru dari cita-cita ini. Semua terasa baik-baik saja, kecuali kesempatan tampil  yang belum juga tiba. Tapi untunglah kesempatan itu tidak pernah tiba, sehingga saya berkesempatan meninjau ulang sangkaan saya terhadap bakat saya. Sekarang ketahuan kalau bakat saya di musik berbanding terbalik dengan bakat saya sebagai pendengar. Intuisi saya sebagai pemusik tidak sebaik intuisi saya sebagai pendengar.
Inilah periode yang penuh derita. Kita meminati sesuatu yang keliru tanpa kita tahu, sampai alam sendiri yang kelak memberitahu. Ini memberi pelajaran bahwa  bakat lagi-lagi tidak selalu terletak pada apa yang kita sukai. Karena nya perasaan merasa berbakat adalah jebakan  yang berbahaya. Inilah perasaan yang akan menyedot seluruh minat, konsentrasi, dan  keyakinan hanya tertuju pada satu arah. Sementara pada arah lain malah sering sinis dan meremehkan. Hati-hatilah pada soal yang tampaknya kita minati, tapi ia beresiko menutup pintu-pintu kemungkinan besar yang mengelilingi hidup kita.








salam ......jepret





Kasih Sayang

Apa sumber motivasi terbesar dalam hidup? Mungkin jawaban yang tepat adalah CINTA!! Cinta di sini bukan hanya berarti hubungan sepasang insan berlainan jenis, namun lebih kepada cinta universal.  Cinta seorang ibu dan ayah /ortu pada anaknya atau sebaliknya.. Inilah kekuatan terbesar yang dimiliki yang bisa menjadi sumber motivasi bagi kita semua.

candid.............anakku tersayang

Kesayangan 


Haruskah kasih sayang berpuluh-puluh tahun itu dimusnahkan untuk kasih .........."KASIH ORANG TUA KEPADA ANAKNYA"
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya





Salam Candid



Sabtu, 28 Mei 2011

Sudut Ibu Kota

Jakarta














Pantai Pulau Datok

Pantai Pulau Datok merupakan salah satu bagian dari huntingku.......... pantai ini merupakan taman wisata alam yang sangat indah dan menawan, orang-orang masih awam dengan tempat ini padahal bila bicara tentang pantai tak kalah indahnya dengan pantai-pantai lainnya yang ada di Nusantara. 




Sepanjang Jalan Masuk Pantai Pulau Datok 
Lokasi Pantai Pulau Datok ini berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Palong, Pantai Pulau Datok terletak di kaki gunung Peramas yang menawarkan suasana asri dan nyaman untuk bersantai dan relaksasi. Pantai ini berpasir halus berbentuk telur dengan kecekungan cukup dalam. Selain itu Pantai Pulau Datok juga memiliki kelandaian yang cukup baik dengan kondisi permukaan Pasir di Pantai ini juga cukup baik, berbutir halus, agak putih serta cukup bersih. 



Lingkungan di Pantai Pulau Datok cukup baik dan rapi, pohon-pohon akasia berbaris dengan rapi di sepanjang jalan masuk pantai pulau datok, disamping itu terdapat pohon-pohon besar lainnya seperti penage hingga semak belukar. yang meneduhi dan membawa suasana sejuk di pantai tersebut. Pantai Pulau Datok cukup aman terhadap terpaan gelombang dari laut Selatan Karimata karena dikelilingi tanjung berbatu sebelah kiri dan kanan.







Suasana pagi harinya di Pantai Pulau Datok ini cukup segar. Matahari pagi terbit dari arah kota Sukadana, naik perlahan menyinari Pantai Pulau Datok dengan pepohonannya. Dikala sore, pengunjung dapat menikmati pemandangan terbenamnya matahari dibarat. Bias sinar matahari yang memerahi langit menambah hining dan suasana asri pantai.Kondisi lingkungan di sekitar obyek wisata Pantai Pulau Datok ini relatif baik didukung dengan rindangnya tumbuhan pohon lindung akasia di kiri dan kanan sepanjang jalan masuk menuju lokasi pantai. Kondisi hutan sekitarnya juga masih alami.



Ternyata di beberapa tempat bagian pantai yang indah ini , bagian tanjungnya sangat menarik untuk aktivitas hiking, panjat tebing, dan rintangan alam, bagian hutan mangrove di ujung pantai sangat baik untuk pusat penelitian, cagar alam, habitat biota laut, dan sebagainya. 





Salam Jepret...............................



Minggu, 08 Mei 2011

senja itu

 Muara Sungai Kakap




Silent lebih enak dinikmati, kadang kesunyian alam dapat menenangkan pikiran sejenak. Berada di Muara Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat di senja harinya pada saat matahari mulai menenggelamkan kehangatan dan sinarnya......saat-saat itulah keindahan muara sei kakap mempesona.